Rabu, 17 September 2014

Sedih, bahagia, senang, tersenyum, dan menangis, perasaan tak menentu bagaikan musim yang berubah-ubah. Itulah cinta, Cinta memang tak selamanya indah, tapi kesedihan yang kita alami akan mendewasakan diri kita. Ada seorang wanita yang telah menjalani hubungan sebagai seorang pacar dengan seorang lelaki. mereka saling menyayangi dan mengasihi. selama setahun banyak cerita yang dia ukir bersama-sama mulai dari kisah cinta yang membahagiakan sampai kepada kisah cinta yang menyedihkan. suatu ketika cobaan datang menguji kekuatan cinta mereka, wanita tersebut mulai merasakan kejenuhan, kebosan dari pasangan. persaan itu memang selalu muncul bagi siapa saja yang mejnjalin cinta tapi harus kita ketahui bahwa itu sebuah ujian seberapa tulus kita menjalani hubungan ini. tapi bukan kebosanan yang sebenarnya yang dia rasakan perempuan itu tapi adanya orang ketiga yang masuk ke dalam hubungan mereka. wanita tersebut menyimpan hati dengan seorang lelaki lain yang jauh lebih baik dari pacarnya itu, wajarlah kalau perempuan tersebut lebih memilih si dia sebagai pengganti kekasihnya yang yang jauh lebih buruk. tak ada perempuan yang menginginkan pendamping hidup seorang pemabuk, penjudi, dan sebagainya. saya pun tak menyalahkan keputusan yang dia pilih.     

Selasa, 22 Juli 2014

menelaah naskah kuno

Telaah naskah
A. ANALISIS IDENTITAS BUKU
a.  Judul Buku                               :PETUALANGAN MARCOPOLO
b. Gigubah oleh                             :M. SAHRIL
c. Penerbit                                     :FIRMA “MADJU” MEDAN
d. Tempat terbit                            :JALAN SUTOMO P.339-342 MEDAN-INDONESIA
e. Pengatur teknik/lay out             :SYAMSIR
f. Dicetak oleh                              :PERC “MADJU” MEDAN
g. Cetakan                                     :PERTAMA
h. Tahun terbit                               :1974
i. Warna kertas                              :AGAK KECOKLATAN
j. Jumlah halaman                          :56 HAL
k. Jenis huruf yang digunakan      :TIMES NEW ROMAN
l. Warna tulisan                             :HITAM
m. Bahasa yang digunakan           :BAHASA INDONESIA
n. Jenis spasi                                  :1,0
o. Ukuran huruf                            :12
p. Hal. Yang hilang                       :27-30
q. Keadaan buku                           :TUA DAN SUDAH ROBEK
l. Tempat buku ditemukan            :PERPUSTAKAAN DAERAH JL. SULTAN ALAUDDIN DI DEPAN KAMPUS UNISMUH MAKASSAR



B. ANALISIS ISI
Hal 5-10          :Menceritakan tentang seorang anak laki-laki yang bernama MARCO POLO. Ibunya berasal dari keluarga bangsawan sedangkan ayahnya hanya orang biasa yang beprofesi sebagai pedagang. Ayahnya selalu menceritakan pengalamannya selama merantau ke negeri orang ke pada Marco Polo sehingga membuat Marco Polo penasaran dan berkeinginan agar suatu saat nanti ia bisa melihat keindahan negeri orang dengan matanya sendiri.

Hal 11-14        :Marco Polo telah menginjak usia tujuh belas tahun. Akhirnya apa yang telah ia cita-citakan selama ini rupanya dikabulkan tuhan. Ia pergi bersama ayahnya dalam rangka berdagang. Ia pergi mengembara sekitar tahun 1271 Masehi. Dengan menggunakan perahu kecil ia menyeberangi laut tengah kemudian melanjutkan mengendarai kereta kuda menuju Amerika. Telah banyak negeri ia datangi dan banyak pula cerita yang ia dapatkan. Kadang ia melintasi sebuah negeri yang airnya asin dan tak ada air tawarnya.

Hal 15-18        :banyak negeri yang telah Marco lalui bersama ayahnya diantaranya Cina, Afganistan, Balkh, serta gurun pasir yang terjang dan bisa merenggut nyawa bagi orang yang kurang berhati-hati saat melintasinya. Selama empat puluh hari lamanya Marco dan ayahnya melakukan perjalanan sampailah ia di Kashgar yang menjadi pusat perdagangan.

Hal 19-22          :Marco polo memasuki tanah Rusia yang merupakan kota bangsa Mongol yang terbesar. Rusia adalah negeri yang amat luas dan pernah ditaklukkan oleh bangsa Mongol dibawah pimpinan Ogodai Khan tahun 1240. Dari Rusia mereka memasuki Siberia yang terkenal dengan “Negeri Senja”  karena di sana orang tak pernah melihat matahari. Di sebelah Selatan dan Barat Siberia, terdapat suku bangsa Mongol, yang disegani dan ditakuti seluruh kerajaan dalam dunia. Pada tahun 1162 lahirlah seorang putera penghulu yang diangkat menjadi raja karena keperwiraan dan kecakapannya dalam peperangan. Raja itu bernama Jenghis Khan. Tapi Jenghis Khan mati dalam peperangan melawan puteri bulan, akhirnya iapun digantikan pleh anaknya yang bernama Ogodai Khan. Ogodai emeninggal dalam peperangan melawan bangsa Hongaria dan mangalahkan raja bola IV. Kemudia ia digantikan Mangu Khan, ialah yang mangalahkan raja Baghdad pada tahun 1258. Mangu Khan mati sebagai pahlawan. Ia digantikan oleh Kublai Khan.

Hal 23-26        :Marco Polo da ayahnya berjalan melalui Negeri Syam terus ke Mosul. Dari situ mereka menuju Baghdad dan Ormuz. Setelah itu mereka berjalan kesebelah utara Afganistan terus memudi sungai Amu Darya sampai ke Pamir. Lalu menyeberabgi sungai Yarkand, Chotan dan danau Lob. Habis itu mereka menempuh gurun pasir Gobi. Setelah bertahun-tahun lamanya mereka menempuh perjalanan yang mengerikan, pada tahun 1275 ia sampai ke Tanah Cina. Tanah Cina itu bertembok batu yang panjangnya hampir 2450 kilometer,tingginya 16 meter,llebar alasnya 8 meter,lebarpuncaknya 5 meter. Pada tahun 1280 Kublai Khan cucu dari Jenghis Khan menerobos dan menaklukkan negeri itu.

Hal 31-35        :Marco Polo dan ayahanya sangat disukai oleh Kublai Khan. Selama di sana mereka diangkat menjadi kerabat Raja dan tinggal dalam istana. Kublai Khan mengangkat mereka sebagai pembantu utamanya, ayahnya menjadi penasehat dan Marco Polo menjadi jurutulis. Hampir semua surat dan berkas penting dia yang tulis.

Hal 36-40        :pada tahun 1290 Kublai Khan mempersiapkan tentaranya untuk menyerbu kota Chengtu.  Marco Polo sebagai orang kepercayaan Kublai Khan membawa surat kepada Raja Chengtu untuk mengajak perang. Raja yang masih muda itu tersenyum dan membalas surat itu dengan singkat, ”sebagai seorang Raja marilah kita mengadu nasib, dibawah kilatan pedang!”. Kota Chengtu menjadi lautan api. Raja dan semua kerabat istana tak mau menyerah, mereka melawan dengan gagah berani. Akhirnya mereka mati sebagai pahlawan. Pasukan Kublai Khan yang sebagai lebah mengamuk meneruskan perjalanan, menuju negeri yang diperintah oleh Kaisar Sung. Kaisar Sung seorang Raja yang arif dan bijaksana. Setelah ia menerima sepucuk surat yang disampaikan oleh Marco Polo, ia pun langsung menulis surat dengan tangan gemetar . dalam surat itu dinyatakannya bahwa ia menyerahkan kerajaannya serta semua daerah kekuasaannya bersama rakyat yang dicintainya. Surat itu dibuatnya demi keselematan rakyat dan anak cucunya kemudian hari.

Hal 41-46        :sampai di Samarkand, Marco Polo mendengar berita bahwa angkatan laut Kublai khan yang dikirkannya ke Negeri Jepang di bawah pimpinan Chen Yu mendapat kekalahan, hanya sebagian kecil yang mendarat kembali. Bukan main marahnya Kublai Khan mendengar kabar itu. Ia menjatuhkan hukuman mati terhadap panglima Chen yu yang ketika itu sedang sakit keras, karena tak pernuh menempuh lautan. Sejak dikalahkannya Kaisar Sung pada tahun 1276, sekarang Kublai Khan menjadi Raja  yang ditakuti.

Hal 47-51        :bertahun-tahun lamanya Marco Polo di rantau orang, mengabdi untuk kepentingan Kublai Khan. Ia telah pergi ke berbagai daerah sebagai utusan. Kadang-kadang ia pergi sendiri atau dengan berbagai orang perwira, tetapi sudah tentu atas izin Kublai Khan. Kemudian kembali dengan berbagai cerita yang belum pernag didengan Kublai Khan dari siapapun juga. Oleh sebab itulah ia di sayangi Kublai Khan, tetapi orang lain dalam lingkungan istana banyak yang merasa iri hati kepadanya. Telah berulang kali ia memohon kepada Kaisar untuk diperkenankan pulang ke tanah airnya, tetapi Kublai Khan mencegahnya. Pada suatu ketika datanglah beberapa orang utusan dari Raja Parsi yang bernama Aragon Khan. Raja Parsi itu ialah kemanakan Kublai Khan. Aragon Khan memohon kepada Kubahi Khan supaya dicarikan permaisuri seorang Raja. Gadis itu bernama Gogatin, sebagai wakilnya dalam perjalanan itu, Kublai Khan terpaksa melepas Marco Polo dengan Ayah dan pamannya mengantarkan permaisuri itu ke Parsi, setelah itu Marco Polo boleh kembali ke Tanah airnya.


Hal 52-56        :Marco Polo pulang ke tanah airnya melintasi Tibris, Trebisonde, Borporus dan Istambul. Akhirnya mereka sampai ke Venezia. Selam 24 tahun ia meninggalkan kota Venezia, banyak benar perubahan di tanah airnya. Marco Polo bertualang dan mengembara di negeri orang sejak usia 17 tahun dan pulang setelah berumur 41 tahun. Mereka menyusuri jalan raya yang tak asing lagi bagi mereka, meskipun sudah lebih dari 24 tahun ditinggalkannya. Mereka berangkat pada tahun 1271 dan pulang pada tahun 1296. Baru saja berapa bulan Marco Polo berada di Venezia, pasukan berkuda Kublai Khan sudah memasuki daerah yang ada di perbatasan. Marco Polo terpaksa memanggul senjata untuk menjaga martabat bangsa dan tanah airnya. Ketika tentara berkuda Mongol itu hampir menjejakan kakinya ke Tanah Venezia, tiba-tiba terdengar kabar bahwa Kaisar Kublai Khan meninggal dunia. Oleh sebab itulah penyerbuannya ke Venesia dihentikan.

Kamis, 17 Juli 2014

GORESAN HATI PENUH SESAL

wanita bukanlah barang cobaan, dicoba dulu sebelum dibeli bukan pula barang mainan yang bisa dimainkan sesuka hati. Wanita adalah makhluk yang lemah yang seharusnya disayangi, dijaga, dan dilindungi. Dari zaman sebelum lahirnya rasulullah sampai sekarang wanita selalu saja dijadikan alat pemuas nafsuh birahi. Padalah Allah menciptakan siti hawa agar dapat menemani, dan mendampingi nabi Adam agar terlepas dari kesendirian dan kesunyian. Itulah alasan utama Allah menciptakan wanita. Saya tak habis pikir dengan sebagian lelaki di dunia ini, Allah telah memberi jalan keluar bagi manusia yang merasa sudah matang dan tak bisa menjaga kemaluannya agar segerah menikah untuk menjalin hubungan yang halal bukan malah berbuat dosa dengan melakukan zina yang merupakan salah satu dosa besar. Begitu berharganya seorang wanita sampai-sampai wanita diumpamakan seperti telur yang berada diujung tanduk yang apabila tidak dijaga dengan hati-hati maka telur itu suatu saat akan jatuh dan ketika telah jatuh maka hancurlah wanita itu dan sekuat apapun usaha kita untuk menyatukannya maka telur itu tak akan utuh kembali seperti semula. Kadang godaan yang datang bisa menggoyahkan pendirian dan lupa dengan diri sendiri yang dari dulu kita jaga, kita sayangi agar tetap utuh. Kadang kita bisa melupakan keberadaan Allah sebagai pemilik semua yang ada di langit dan di bumi, kita bisa lupa dengan orang tua kita yang telah melahirkan kita sehingga kita bisa merasakan pahit manisnya dunia. Semua telah kita lupakan, kita lebih mencintai orang yang baru kita kenal, yang bukan siapa-siapa kita dan mempercayainya untuk menyentuh dan menodai kita. Naudsu billahi minshalig.Semoga goresan hati ini dapat menyadarkan kita para wanita untuk selalu menjaga diri sebelum semuanya terjadi.
Curahan hati seorang wanita
                                                                                          Oleh; lisnawati

 Kehilafan terjadi bukan karena kebutuhan
Tapi, karena situasi
Cinta dilihat dari seberapa tulus kita menjalani hubungan
Seberapa ikhlas kita menerima terpaan
Bukan cinta kalau menghitung seberapa banyak yang kita berikan
Seberapa besar yang kita terima
Karena cinta tak dapat diukur dengan benda tapi dengan perasaan
Kasihan wanita itu
Semua hanya ingin mencoba dan merasakan
Tak ada yang serius
Harus kalian ketahui bahwa tak ada yang gratis didunia ini
Seorang wanita harus kalian bayar dengan mas kawin yang merupakan salah satu sahnya dimilliki wanita tersebut
Lebih hina wanita yang merelakan harga dirinya karena takut ditinggalkan
Daripada seorang pelacur  
Biarlah kita hidup seorang diri seumur hidup
Dari pada harus memberikan sesuatu yang belum menjadi miliknya
Semua wanita pasti menginginkan dan mendambakan
 Seorang lelaki yang tulus dan menghargai dirinya.



Jumat, 20 Juni 2014

contoh skripsi

ABSTRAK

LISNAWATI, 2014 Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Ekspositori Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 25 Makassar Melalui Teknik Brainstorming. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan keterampilan menulis narasi ekspositori pada siswa kelas VII SMP Negeri 25 Makassar. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus, dan setiap siklusnya dilaksanakan sebanyak empat kali pertemuan. Hasil yang dicapai setelah pelaksanaan tindakan melaui penerapan taknik brainstorming selama dua siklus adalah: a.) meningkatnya hasil keterampilan menulis siswa, yaitu pada siklus I nilai rata-rata 60 dari skor ideal 100, skor maksimum 75, skor minimum 45 berada pada kategori rendah. Meningkatnya pada siklus II nilai rata-rata menjadi 78,65 dari skor ideal 100, skor maksimum 95, skor minimum 70 berada pada kategori tinggi. b.) terjadinya peningkatan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan selama penelitian. Perubahan aktivitas siswa, seperti kahadiran siswa pada siklus I 2,96% menurun pada siklus II menjadi 2,90%. Siswa yang aktif mengerjakan LKS pada siklus I 74% menurun pada siklus II menjadi 2,90%. 


LISNAWATI , 2014 Improving Narrative Expository Writing Skills In The Seventh Grade Students of SMP Negeri 25 Makassar Through brainstorming technique . This study aims to improve the skills of narrative expository writing skills in class VII Junior High School 25 Makassar . This study was conducted as two cycles , and each cycle was carried out as many as four meetings . The results achieved after the implementation of the action through the application of taknik brainstorming for two cycles are : a. ) Increasing the students' writing skills outcomes , namely in the first cycle 60 the average value of the ideal score of 100 , a maximum score of 75 , a minimum score of 45 is at the low category . The increased in the second cycle the average value becomes 78.65 of the ideal score of 100 , a maximum score of 95 , a minimum score of 70 is at the high category . b . ) the increased activity of students in the learning process according to the results of observations made during the study . Changes in the activity of students , such as students in the first cycle kahadiran 2.96% decline in the second cycle to 2.90 % . Students who are actively working on worksheets in the first cycle 74 % decline in the second cycle to 2.90 % .



KATA KUNCI: Hasil belajar, teknik curah gagasan (brainstorming)



BAB I
PENDAHULUAN
A.                Latar Belakang
Berdasarkan Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP), standar kompetensi bahan kajian bahasa Indonesia diarahkan kepada penguasaan empat keterampilan berbahasa, yaitu: menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan ini menjadi faktor pendukung dalam menyampaikan pikiran, gagasan, dan pendapat baik secara lisan maupun tulisan, sesuai dengan konteks komunikasi yang harus dikuasai yang harus dikuasai oleh pemakai bahasa.
Keterampilan menulis merupakan kemampuan yang paling sulit untuk dikuasai siswa dibandingkan dengan keterampilan berbahasa yang lain. Salah satu realita konkret yang mendukung pernyataan tersebut adalah kondisi pembelajaran keterampilan menulis di kelas VII SMP Negeri 25 Makassar berdasarkan pengalaman guru peneliti dan hasil observasi terhadap keadaan pembelajaran menulis disekolah tersebut serta wawancara awal yang dilakukan dengan sejumlah guru bahasa Indonesia disekolah tersebut, diperoleh informasi bahwa motivasi dan kemempuan menulis, termasuk keterampilan menulis narasi baik narsi ekspositoris maupun sugestif siswa masih sangat rendah yang ditandai siswa masih merasa jenuh jika disuruh mengarang.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan  di atas, maka masalah dirumuskan sebagai berikut bagaimana peningkatan keterampilan menulis karangan narasi ekspositori melalui teknik brainstorming siswa kelas VII SMP Negeri 25 Makassa?
C.     Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas VII SMP Makassar melalui teknik brainstorming.
D.    Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah yaitu:
1.      Secara teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih rinci dan mendalam mengenai penerapan teknik brainstorming dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi ekspositori.
2.      Secara praktis
a.       Bagi sekolah, dapat digunakan sebagai bahan acuan atau teknik perbaikan kualitas belajar dan mengajar di kelas.
b.      Bagi siswa, penelitian ini dapat digunakan siswa sebagai cara untuk mengembangkan keterampilan menulis karangan narasi dan juga meningkatkan pemahaman siswa terhadap suatu pembelajaran.
c.       Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi guru dalam meningkatkan mutu pendidikan di kelasnya, yaitu dengan memilih teknik yang sesuai. Pemilihan teknik pembelajatran yang sesuai sehingga dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa khususnya bahasa indonesia. Dengan menggunakan teknik pembelajran yang menarik dan menyenangkan dapat membantu siswa lebih mudah untuk menerima pelajaran yang diberikan oleh guru.
d.      Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan informasi penelitian lain yang relevan dengan penelitian ini dan mampu menambah kualitas telaah-telaah ilmiah penelitian dalam pembelajaran menulis narasi.



BAB II
METODE PENELITIAN
A.                Pendekatan/jenis penelitian
Selain upaya mencari pembuktian dan solusi dari masalah yang diangkat dalam penelitian ini, peneliti telah menentukan dan merancang jenis penelitian dengan menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Arikunto, dkk. (2012: 3)
Penelitian tindakan kelas melalui empat tahap, yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
B.                 Rancangan Penelitian
Adapun prosedur penelitian tibdakan kelas ini direncanakan pada dua siklus. Siklus I yang berlangsung dalam tiga kali pertemuan dan siklus II berlangsung dua kali pertemuan. Siklus I dan siklus II masing-masing meliputi : perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan evaluasi, serta refleksi. PTK terdiri atas rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi.
C.                 Lokasi Penelitian
Penelitian ini berlokasi di SMP Negeri 25 Makassar.

D.                Subjek Penelitian
Adapun subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII dengan jumlah 33 orang yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 18 orang perempuan.
E.                 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam peneletian tindakan kelas ini ada dua yaitu teknik tes dan teknik nontes.
1.                  Teknik Tes
Penelitian mengumpulkan data dengan menggunakan tes ini berupa tugas merevisi ide yang telah mereka kumpulkan dan dijadiakn dalam bentuk karangan narasi ekspositori setelah itu siswa menjawab pertanyaan berkaitan denagn tulisan yang mereka buat. Tes ini dilakukan dua kali yakni pada siklus I dan siklus II. Dalam penelitian ini siswa melaksanakan tugas secara individu yakni setiap siswa menjawab pertanyaan pada lembar yang telah disediakan.
2.                  Teknik Nontes
Berikut ini dijelaskan tentang pedoman pengumpulan data nontes yaitu:
a.                   Observasi
Observasi dilakukan dengan cara mengamati seluruh aktivitas siswa dan guru saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan dengan cara bekerja sama dengan observasi lain, baik itu guru mata pelajaran yang bersangkutan maupun rekan dari peneliti. Observasi menggunakan lembar observasi yang sudah dibuat sebelumnya. Kegiatan ini dibuat oleh peneliti agar diperoleh datatentang keaktifan siswa selama proses pembelajaran menulis karangan narasi ekspositori melalui teknik brainstorming. Proses pengamatan ditujukan kepada perkembangan pemahaman siswa dengan pertanyaan-pertanyaan, pemahaman dan atau kemungkinan siswa berpartisipasi dalam pemecahan masalah.   
b.                  Wawancara
Wawancara dilakukan dengan melakukan tanya jawab kepada guru dan siswa. Artinya, dalam kegiatan wawancara ini pertanyaan hanya berasal dari pihak pewawancara, sedangkan responden hanya menjawab pertanyaan. Wawancara dilaksanakan peneliti setelah pembelajaran menulis dengan teknik brainstorming. Peneliti mewawancarai siswa untuk mengetahui kemampuan mengemukakan pendapat dari masalah yang diberikan. Wawancara dilakukan dengan menggunakan lembar wawancara yang telah disiapkan. Dari kegiatan wawancara itu, akan diperoleh data berupa informasi mengenai proses pembelajaran menulis narasi ekspositori dikelas tersebut.
c.                   Dokumentasi foto
Pengumpulan data dengan cara dokumentasi foto menggunakan alat yaitu kamera. Penggunaaan instrumen berupa foto ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran aktifitas atau peilaku siswa selama mengikuti proses pembelajaran dengan bantuan rekan peneliti untuk melakukan pemotretan. Data yang diperoleh melalui dokumentasi adalah bentuk dokumentasi gambar.  
F.                  Instrumen Penelitian
1.                  Materi dan bentuk tes
Soal tes yang digunakan pada penelitian ini adalah soal uraian.
2.                  Metode penyusunan perangkat tes
Langkah-langkah dalam menyusun perangkat tes adalah sebagai berikut;
a.                   Melakukan pembatasan materi yang diteskan
b.                  Menentukan tipe soal
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar bahasa Indonesia pada pembelajaran kontekstual tipe teknik pembelajaran brainstorming.
Peningkatan hasil belajar tidak hanya dilihat dari benar atau salah hasil perhitungan siswa dalam menyelesaikan soal tetapi kemampuan siswa dalam memahami soal, mengorganisasi data dan memilih informasi yang relevan, menyajikan masalah
G.                Teknik Analisis Data 
Data pada penelitian ini adalah data proses dan data hasil kemampuan pemahaman menulis dengan menggunakan teknik brainstorming siswa serta data yang diperoleh dari hasil observasi dan catatan lapangan. Data tersebut reduksi berdasarkan masalah yang diteliti, diikuti penyajian data, dan terakhir penyimpulan atau verifikasi. Tahap analisis itu diuraikan sebagai berikut:
1.    Menelaah data
Dalam proses menelaah data, penelitian melakukan pengumpulan data dari data informasi yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yeng telah dikumpulkan tersebut masih berupa data mentah yang diolah. Setelah dilakukan proses penyeleksian dan pemilihan data dari data mentah tersebut, data kemudian dikelompokkan berdasarkan pada tahap siklus.


2.    Reduksi data
Keseluruhan data yang terkumpul diseleksi dan diidentifikasi berdasarkan kelompoknya dan mengklasifikasi data sesuai dengan kebutuhan. Hasil perhitungan dari masing-masing siklus kenudian dibandingkan melalui perhitungan ini, akan diketahui presentase peningkatan pemahaman menulis narasi ekspositori dengan menggunakan teknik brainstorming. Penelitian ini dianggap berhasil apabiloa pemahaman isi menulis karangan narasi ekspositoris meningkat. Peningkatan kemampuan siswa ini ditunjukan dengan peningkatan nilai yang diperoleh siswa dari siklus I ke siklus II. Nilai yang diperoleh siswa pada siklus II lebih tinggi daripada nilai yang diperoleh siswa pada siklus I.
3.    Menyajikan data
Setelah dilakukan proses penelaan data dan reduksi data, maka kemudian dilakukan penyajian data. penyajian data dengan cara mengorganisasikan informasi yang telah direduksi. Informasi yang telah direduksi akan langsung disajikan sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan penarikan tindakan. Keseluruhan data dirangkum dan disajikan secara terpadu sesuai siklus yang direncanakan sehingga fokus pada pembelajaran. Akhir temuan penelitian disimpulkan dan dilakukan kegiatan pengujian temuan penelitian. Penerapan teknik pembelajaran brainstorming dalam upaya peningkatan kemampuan keterampilan menulis karangan narasi ekspositoris pada siswa kelas VII SMP Negeri 25 Makassar dikaitkan dengan ketuntasan belajar. Siswa yang mendapatkan nilai 65 ke atas maka pemahaman menulis narasi ekspositoris dengan menggunakan teknik pembelajaran brainstorming peneliti dapat berhasil efektif.     




BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
pada bab ini membahas tentang hasil penelitian yang menunjukkan peningkatan hasil belajar menulis karangan narasi ekspositoris pada siswa kelas VII SMP Negeri 25 Makassar setelah diterapkan pembelajaran dengan menggunakan teknik pembelajaran curah gagasan (brainstorming). Data hasil penelitian adalah data yang diperoleh dari tes hasil belajar siswa setelah pelaksanaan  tindakan siklus I dan siklus II dan hasil observasi selama pelaksanaan tindakan serta hasil angket respon siswa setiap akhir siklus.
Hasil dan pembahasan yang diperoleh dari dua siklus pelaksanaan penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
A.  Deskripsi Data Hasil Penelitian Siklus I
1.    Tahap perencanaan
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah:
a.       Membuat skenario pembelajaran berdasarkan teknik pembelajaran pelatihan kesadaran untuk pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga.
b.      Mempersiapkan lembar observasi untuk mencatat aktivitas dan perubahan tingkah laku siswa selama proses pembelajaran berlangsung pada pelaksanaan tindakan siklus I.
c.       Mempersiapkan angket respon siswa untuk mengetahui pendapat siswa terhadap tindakan yang dilakukan yang akan diberikan pada akhir siklus I.
d.      Mempersiapkan lembar kerja siswa (LKS) yang dikerjakan secara individu pada setiap pertemuan.
e.       Mempersiapkan alat evaluasi berupa soal berupa soal tes siklus I.
f.       Mempersiapkan lembar jawaban yang akan digunakan siswa untuk menjawab soal tes siklus I.
2.    Tahap pelaksanaan tindakan
Adapun pelaksanaan tindakan pada siklus I ini berlangsung selama empat kali pertemuan dengan lama waktu setiap pertemuan adalah dua jam pelajaran. Pertemuan I sampai pertemuan III didisi dengan kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan teknik pembelajaran curah gagasan (brainstorming) dan pertemuan IV diisi dengan pemberian tes siklus I, dengan pokok bahasan “keterampilan Menulis Karangan Narasi”. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Pertemuan I
Pada pertemuan pertama ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 25 September 2013 dengan materi yang akan dibahas adalah menjelaskan pengertian keterampilan menulis.
pada kegiatan awal, guru membuka pelajaran, memotivasi siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, mengecek kehaadiran siswa, menyampaikan judul materi pokok pembahasan, dan menjelaskan sambil memberikan motivasi belajar, mengingatkan kembali tentang materi dengan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-heri selanjutnya, pada kegiatan inti guru menyajikan informasi tentang materi yang akan diajarkan, guru memberikan permasalahan berupa LKS kepada siswa, guru membimbing pelatihan kepada siswa sampai benar-benar menguasai konsep yang dipelajari. Sebelum mengakhiri kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan/merangkum materi yang telah dibahas dan guru mengingatkan kepada siswa untuk mempelajari materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan II
pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 28 September 2013 dengan materi yang akan dibahas adalah menjelaskan tujuan keterampilan menulis dalam hal ini menulis karangan. Secara umum langkah-langkah kegiatan yang dilakukan pada pertemuan kedua hampir sama dengan kegiatan pertemuan sebelumnya, karena mengacu pada langkah-langkah kegiatan yang telah direncanakan pada RPP dengan penerapan teknik brainstorming. Hal-hal yang lebih khusus pada pertemuan kedua antara lain:
a.    Siswa mengingat kembali materi yang dibahas pada pertemuan I dan guru menyampaikan hasil LKS pertemuan lalu, guna memotivasi siswa untuk lanjut ke pembahasan berikutnya.
b.    Kegiatan pembelajaran mengacu pada RPP dan LKS.
Pertemuan III
Pertemuan ketiga ini dilaksanakan pada tanggal 2 Oktober 2013 dengan materi yang akan dibahas adalah menjelaskan menulis karangan narasi ekspositori.
Pertemuan III ini pada dasarnya hampir sama dengan pertemuan I dan II, hanya saja nilai dari tugas yang dikerjakan siswa masih berada pada kategori rendah, hal ini disebabkan karena mereka masih malu bertanya pada guru sehingga mempengaruhi nilai mereka, oleh karena itu guru, guru melakukan perbaikan berupa menjalin keakraban yang lebih pada siswa.
Pertemuan IV
Pada pertemuan IV ini dilakukan tes siklus I untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam belajar dengan penerapan teknik palatihan kesadaran yang dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 5 Oktober 2013 dengan alokasi waktu yang digunakan sama dengan pembelajaran biasanya yaitu selama dua jam pelajaran (2x45 menit).
3.    Tahap Observasi dan Evaluasi
Pada siklus I tercatat aktivitas siswa yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Aktivitas tersebut diperoleh dari lembar observasi yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 1.1  Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus I
No
Komponen yang Diamati
Siklus I
Persentase (%)
I
II
III
IV
1.
Siswa yang hadir pada saat proses pembelajaran berlangsung
32
33
33
T
E
S

S
I
K
L
U
S

I

2,96
2.
Siswa yang mendengarkan atau memperhatikan penjelasan guru pada saat proses pembelajarn berlangsung
28
27
27
64
3.
Siswa yang mengajukan pertanyaan kepada guru pada saat proses pembelajaran berlangsung
5
11
18
16,54
4.
Siswa yang menjawab pertanyaan, baik dari guru maupun dari siswa lain  pada saat proses pembelajaran berlangsung
10
13
16
23,48
5.
Siswa yang aktif mengerjakanj LKS
30
33
33
74
6.
Siswa yang melakukan kegiatan lain (ribut, bermain, tidur, dll) pada saat proses pembelajaran berlangsung
10
8
6
24
     
Berdasarkan tabel 1.1 di atas bahwa terdapat beberapa komponen yang diamati dalam mengobservasi aktivitas siswa pada siklus I diantaranya.
1.      Siswa yang hadir pada saat proses pembelajaran berlangsung di pertemuan I siklus I berjumlah 32 siswa, pertemuan II siklus I berjumlah 33 siswa, pertemuan III siklus I berjumlah 33 siswa dan persentase keseluruhannya adalah 2,96%.
2.      Siswa yang mendengarkan atau memperhatikan penjelasan guru pada saat proses pembelajaran berlangsung di pertemuan I siklus I berjumlah 29 siswa, pertemuan II siklus I berjumlah 30 siswa, pertemuan III siklus I berjumlah 31 siswa dan persentase keseluruhan adalah 64%.
3.      Siswa yang mengajukan pertanyaan kepada guru pada saat proses pembelajaran berlangsung dipertemuan I siklus I berjumlah 5 siswa, pertemuan II siklus I berjumlah 11 siswa, pertemuan III siklus I berjumlah 18 siswa dan persentase keseluruhannya adalah 16,54%.
4.      Siswa yang menjawab pertanyaan, baik dari guru maupun dari siswa lain pada saat proses pembelajaran berlangsung dipertemuan I siklus I berjumlah 10 siswa, pertemuan II siklus I berjumlah 13 siswa, pertemuan III siklus I berjumlah 16 siswa dan persentase keseluruhannya adalah 1,18%.
5.      Siswa yang aktif mengerjakan LKS di pertemuan I siklus I berjumlah 30 berjumlah 33 siswa dan persentase keseluruhannya adalah 2,96%.
6.      Siswa yang melakukan kegiatan lain (ribut, tidur, bermain, dll) pada saat proses pembelajaran berlangsung di pertemuan I siklus I berjumlah 10 siswa, pertemuan II siklus I berjumlah 8 siswa, pertemuan III siklus I berjumlah 6 siswa dan persentase keseluruhannya adalah 24%.

Tabel 1.2 Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I
NO.
Indikator/aspek yang diamati
Skor
1
2
3
4
5
I.
Prapembelajaran






1.      Memeriksa kesiapan siswa





2.      Melakukan kegiatan apersepsi




II.
Kegiatan inti pembelajaran






A.    Penguasaan materi pembelajaran
1.      Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
2.      Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan
3.      Menyampaikan materi dengan jelas sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik
4.      Mengaitkan materi dengan realitas


































B.     Pendekatan/strategi pembelajaran
1.      Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai
2.      Melaksanakan pembelajatan secara runtut
3.      Menguasai kelas
4.      Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual
5.      Melaksanakan pembelajaran yang memungkunkan tumbuhnya kebiasaan positif
6.      Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan

































C.     Pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran
1.      Menggunakan sumber/media pembelajaran secara efektif dan efesien
2.      Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media











D.    Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa
1.      Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
2.      Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon
3.      Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme dalam belajar



















E.     Penilaian proses dan hasil belajar
1.      Memantau kemajuan belajar selama proses.
2.      Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi











F.      Penggunaan bahasa
1.      Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik, dan benar
2.      Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai









III.
Penutup
1.    Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa
2.    Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai bahan remidi/pengayaan














  Keterangan:  1 = sangat tidak baik   2 = tidak baik   3 = cukup baik    4 = baik 
 5 = sangat baik
Selanjutnya respon siswa terhadap pembelajaran yang telah diterapkan pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut.
4.    Refleksi
1)   Umumnya siswa menunjukkan antusias belajar yang positif, seperti menaanggapi pertanyaan, keberanian mengajukan pertanyaan atau tanggapan pada guru, dan keinginan untuk menyelesikan LKS. Namun karena siswa belum terbiasa dengan tindakan yang diberikan maka kelas menjadi agak gaduh sehingga pengolahan kelas lebih ditekankan pada siklus II.
2)   Masih ada beberapa siswa yang sulit dalam menyelesaikan LKS berkomunikasi dengan teman kelompoknya. Untuk itu guru harus membingbing siswa tersebut.
3)   Dari hasil tes siklus I, masih terdapat beberapa siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM. Hal ini disebabkan karena dalam kegiatan pembelajaran selaman pertemuan sebelumnya, beberpa siswa tersebut kurang aktif dalam pembelajaran, tidak memperhatikan penjelasan, dan tidak hadir dalam beberapa pertemuan.
5.    Keputusan
Hasil belajar siswa pada siklus I belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu tuntas individu jika memperoleh skor rata-rata 65 ke atas, sehingga pelaksanaan tindakan masih dilanjutkan pada siklusn II dengan berbagai perbaikan berdasarkan pada refleksi pada siklus I.
B.  Deskripsi Data Hasil Penelitian
1.    Tahap Perencanaan
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah:
a.       Membuat skenario pembelajaran berdasarkan teknik pelatihan kesadaran untuk pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga. Dimana skenario pembelajaran ini sedikit berbeda dengan siklus I yakni penggunaan alat peraga lebih ditekankan untuk menghindari kegaduhan di kelas serta komunikasi antara guru dan siswa lebih lancar sehingga materi lebih mudah dipahami dan dapat meningkatkan hasil belajar yang diperoleh.
b.      Mempersiapkan lembar observasi untuk mencatat aktivitas dan perubahan tingkah laku siswa selama belajar mengajar berlangsung pada pelaksanaan tindakan siklus II.
c.       Mempersiapkan angket respon siswa untuk mengetahui pendapat siswa terhadap tindakan yang dilakukan,m yang akan diberikan pada siklus II.
d.      Mempersiapkan lembar kerja siswa (LKS) yang dikerjakan secara individu pada setiap pertemuan.
e.       Mempersiapkan alat evaluasi berupa soal tes siklusII.
f.       Mempersiapkan lembar jawaban yang akan digunakan siswa untuk menjawab soal tes siklus II.


2.    Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pertemuan I
pertemuan pertama pada siklus II ini dilaksanakan pada hari senin tanggal 7 Oktober 2013 dengan materi yang akan dibahas adalah menjelaskan dasar-dasar keterampilan menulis karangan narasi ekspositori. Secara umum, langkah-langkah kegiatan yang dilakukan pada siklus II hampir sama denagn kegiatan siklus sebslumnya, karena mengacu pada langkah-langkah kegiatan yang telah direncanakan pada RPP dengan penerapan teknik pelatihan kesadaran. Hal-hal yang lebih khusus pada siklus kedua ini adalah guru lebih sering mendatangi siswa yang selalu malu dan enggan bertanya ataupun menjawab pertanyaan.
Pertemuan II
Pertemuan kedua pada siklus II ini dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 12 Oktober 2013 dengan materi yang akan dibahas adalah cara efektif menulis karangan narasi.
Pada pertemuan kedua siklus II ini, motivasi dan minat siswa untuk belajar bahasa  Indonesia mulai meningkat. Hal ini ditandai dengan bertambahnya jumlah siswa yang aktif dalam mengajukan pertanyaan, semakin banyak siswa yang menjawab pertanyaan dan meningkatnya jumlah siswa yang mengerjakan Lembar Kegiatan Siswa (LKS). Hal ini menandakan bahwa siswa mulai mempunyai kesunngguhan dalam belajar bahasa Indonesia.
Pertemuan III
Memasuki pertemuan terakhir penelitian pada siklus II ini, terlihat bahwa proses belajar mengajar telah menemukan strategi yang tepat dan sesuai yang diharapkan. Setiap siswa terbiasa dengan kegiatan yang dilakukan di kelas dengan penerapan teknik pembelajaran pelatihan kesadaran.
Pada siklus Iiini, siswa sudah dapat mengerjakan soal-soal bahasa Indonesia dalam LKS secara individu. Selain itu terlihat keseriusan siswa dalam memperhatikan pelajaran dan mengerjakan soal-soal yang diberikan. Hasil belajar mereka dengan penerapan teknik pelatihan kesadaran meningkat dengan skor rata-rata 76,50. Secara umum dapat dikatakan bahwa seluruh kegiatan pada siklus II ini mengalami peningkatan dibanding pada siklus I. Hal ini terlihat pada kehadiran siswa meningkat, keseriusan siswa memperhatikan pelajaran, minat, sikap dan motivasi mereka juga meningkat.
3.    Tahap Observasi dan Evaluasi
Pada siklus II tercatat aktivitas siswa yang terjadi selam proses pembelajaran berlangsung. Aktivitas tersebut diperoleh dari lembar observasi yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus II
NO.
Komponen yang diamati
Siklus
Persentase (%)
I
II
III
IV
1.
Siswa yang hadir pada saat proses pembelajaran berlangsung
30
33
33
T
E
S


S
I
K
L
U
S

II
2,90
2.
Siswa yang mendengarkan atau memperhatikan penjelasan guru pada saat proses pembelajaran berlangsung
29
30
31
69,3
3.
Siswa yang mengajukan pertanyaan kepada guru pada saat proses pembelajaran berlangsung
9
11
18
20,54
4.
Siswa yang menjawab, baik dari guru maupun dari siswa lain pada saat proses pembelajaran berlangsung
11
13
15
1,18
5.
Siswa yang aktif mengerjakan LKS
30
33
33
2,90
6.
Siswa yang melakukan kegiatan (ribut, bermain, tidur, dll) pada saat proses sungpembelajaran berlang
4
4
2
0,30
    
 Berdasarkan  tabel 1.3 di atas bahwa terdapat beberapa komponen yang diamati dalam mengobservasi aktivitas siswa pada siklus II, diantaranya:
1.      Siswa yang hadir pada saat proses pembelajaran berlangsung di pertemuan I siklus II berjumlah berjumlah 30 siswa, pertemuan II siklus II berjumlah 33 siswa, pertemuan III siklus II berjumlah 33 siswa dan persentase keseluruhannya adalah 2,90%.
2.      Siswa yang mendengarkan atau memperhatikan penjelasan guru pada saat proses pembelajaran berlangsung di pertemuan I siklus II berjumah 28 siswa, pertemuan II siklus II berjumlah 27siswa, pertemuan III siklus II berjumlah 27 siswa dan persentase keseluruhannya adalah 69,3%.
3.      Siswa yang mengajukan pertanyaan kepada guru pada saat proses pembelajaran berlangsung dipertemuan I siklus II berjumlah 9 siswa, pertemuan II siklus II berjumlah 11 siswa, pertemuan III siklus II berjumlah 18 siswa dan persentase keseluruhanny  adalah 20,54%.
4.      Siswa yang menjawab pertanyaan, baik dari guru maupun dari siswa lain pada saat proses pembelajaran berlangsung dipertemuan I siklus II berjumlah 11 siswa, pertemuan II siklus II berjumlah 13 siswa, pertemuan III siklus II berjumlah 15 siswa dan persentase keseluruhannya adalah 1,18%.
5.      Siswa yang aktif mengerjakan LKS dipertemuan I siklus II berjumlah 20 siswa, pertemuan II sisklus II berjumlah 25 siswa, pertemuan III silus II berjumlah 25 siswa dan persentase keseluruhannya adalah 66%.
6.      Siswa yang melakukan keguatan lain (ribut, bermain, tidur, dll) pada saat pembelajaran berlangsung dipertemuan I siklus II berjumlah 4 siswa, pertemuan II siklus II berjumlah 4 siswa, pertemuan III siklus II berjumlah 2 siswa dan persentase keseluruhannya adalah 0,30%.
Tabel 2.4 Data Observasi Aktivitas Guru Siklus II
NO.
Indikator/aspek yang diamati
SKOR
1
2
3
4
5
I.
Prapembelajaran
1.      Memeriksa kesiapan siswa
2.      Melakukan kegiatan apersepsi





II.
Kegiatan Inti Pembelajaran
A.    Penguasaan materi pembelajaran
1.      Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
2.      Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan
3.      Menyampaikan materi dengan jelas sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik
4.      Mengaitkan materi dengan realitas
















B.   Pendekatan/strategi pembelajaran
1.      Melaksanakan pembelajaran sesuai dengankompetensi (tujuan) yang akan dicapai
2.      Melaksanakan pembeljaran secara runtut
3.      Menguasai kelas
4.      Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual
5.      Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif
6.      Melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan





















C.   Pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran
1.      Menggunakan sumber/media pembelajaran secara efektif dan efesien
2.      Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media










D.    Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa
1.      Menumbuhkan partisispasi aktif siswa dalam pembelajaran
2.      Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon
3.      Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar









E.     Penilaian proses dan hasil belajar
1.      Memantau kemajuan belajar selama proses pembelajaran
2.      Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
3.      Menggunakan bahasa lisan dan tulisan secar jelas, baik, dan benar
4.      Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai









III
Penutup
1.      Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa
2.      Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan  arahan,atau kegiatan, atau tugas sebagai bahan remidi/pengayaan








4.    Refleksi
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan keterampilan menulis karangan narasi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 25 Makassar meleui teknik brainstorming. Guru selaku peneliti tidak tterlepas dari perhatian dan perubahan sikap siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat pada lembar observasi yang dilakukan selama pelaksanaan tindakan. Kegiatan siswa pada siklus II ini, semangat dan perhatian siswa dalam proses pembelajaran meningkat.hal ini tampak dari perhatian siswa dalam memperhatikan materi dan siswa yang mengajukan pertanyaan. Pada saat guru memantau siswa dalam mempelajari materi pada umumnya aktif. Selain itu, siswa yang melakukan kegiatan yang tidak relevan dengan pembelajaran mengalami penurunan.
Berdasarkan hasil observasi yang mempengaruhi semangat belajar meningkat, yaitu: (1) guru memberikan penguatan dan memberikan motivasi pada siswa, (2) guru mengubah struktur dan variasi kelompok yaitu dengan memasukkan satu atau lebih tutor yang bisa membimbing teman kelompoknya agar setiap siswa mampu menulis karangan narasi ekspositoris serta tampil membacakan dengan baik di deoan umum, (3) guru menampilkan media yang menarik sesuai dengan konteks dan kebiasaan anak, (4) guru memberikan penilaian secara proporsional terhadap tugas yang dikerjakan oleh siswa.

C.  Pembahasan Hasil Penelititan
Untuk meningkatkan hasil belajar menulis karangan  narasi ekspositoris maka perlu diterapkan brainstorming pada siswa kelas VII SMP Negeri 25 Makassar.
Hasil analisis deskriktif menunjukkan bahwa hasil belajar bahasa Indonesia pada bahasan keterampilan menulis karangan narasi ekspositoris melalui penerapan teknik curah gagasan (brainstorming) diperoleh nilai rata-rata pada siklus I yaitu 60 dari skor ideal yang ingin dicapai yaitu 100. Siswa yang memperoleh ketuntasan belajar dari 33 siswa pada siklus I yaitu 11 siswa atau 53,8%. Dari segi ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal pada siklus I menunjukkan belum tuntas atau berada pada kategori sangat rendah. Sementara itu, hasil belajar bahasa indonesia pada pokok bahasan keterampilan menulis karangan narasi ekspositori yang diajarkan pada siklus II dengan menggunakan teknik curah gagasan (brainstorming) diperoleh nilai rata-rata pada siklus I sebesar 78,65 dari skor ideal yang ingin dicapai yaitu 100. Siswa yang memperoleh ketuntasan belajar dari 33 siswa yaitu 33 siswa atau 99,9%. Dari segi ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal pada siklus II menunjukan telah tuntas atau kategori sangat tinggi.
Pada siklus II terjadi peningkatan rata-rata hasil belajar yang diperoleh pada siklus I yaitu 60 dan meningkat pada siklus II yaitu 78,65. Ditinjau dari segi ketuntasan individu juga terjadi peningkatan pada siklu I berjumlah 11 siswa dan pada siklus II meningkat menjadi 33 siswa. Dengan demikian secara klasikal pada siklus II telah tuntas dibandingkan dengan siklus I.
Berdasarkan hasil penelitian dari data observasi dapat disimpulkan bahwa analisis kualitatif dari lembar observasi aktivitas siswa terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II yang dibedakan menjadi keaktifan sikap, keaktifan mental, dan keaktifan sosial dari pengamatan aktivitas siswa.  



BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A.  KESIMPULAN
Pembelajaran dengan penerapan teknik brainstorming dapat meningkatkan hasil belajar keterampilan menulis narasi ekspositoris pada Sisw Kelas VII SMP Negeri 25 Makassar. Hal ini ditunjukan dengan terjadinya peningkatan skor rata-rata hasil belajar dari siklus 60 dengan pencapaian ketuntasan belajar dari siklus I yaitu 53,8% dan meningkat pada siklus II menjadi 84,6% meningkat pada siklus II menjadi 99,9%. Demikian juga terjadinya peningkatan. Pembelajaran dengan teknik brainstorming sebahagian besar dari siswa yang menjadi subjek penelitian merespon secara positif pada siklus I 50% meningkat pada siklus II 92,3%.
Sesuai dari hasil penelitian dan data observasi siswa telah terjadi perubahan aktivitas atau sikap siswa saat penerapan teknik brainstorming dalam pembelajaran yang dilihat kehadiran siswa dari siklus I 2,96% menurun pada siklus II 2,90%, keaktifan dalam memperhatikan materi  yang dijelaskan oleh guru dari siklus I 16,54% meningkat pada siklus II 20,54%, siswa mengerjakan LKS dari siklus I 2,90% mendapatkan presentase yang sama pada siklus II 2,90%.

B.  SARAN
Hendaknya pendidik mampu menggunakan teknik sesuai dengan materi yang diajarkan, dan guru juga dituntut untuk dapat menerapkan teknik pembelajaran dengan benar.
Hendaknya orang tua memperhatikan pendidikan anaknya dan memberikan motivasi untuk belajar agar dapat meningkatkan prestasi anaknya sehingga apa yang diharapkan oleh orang tua dan guru dapat tercapai yakni keberkasilan siswa.
Hendaknya pemerintah lebih memperhatikan sekolah yang betul-betul membutuhkan bantuannya khususnya yang menyangkut tentang pengembangan profesionalisme guru.