Jumat, 20 Juni 2014

contoh skripsi

ABSTRAK

LISNAWATI, 2014 Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Ekspositori Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 25 Makassar Melalui Teknik Brainstorming. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan keterampilan menulis narasi ekspositori pada siswa kelas VII SMP Negeri 25 Makassar. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus, dan setiap siklusnya dilaksanakan sebanyak empat kali pertemuan. Hasil yang dicapai setelah pelaksanaan tindakan melaui penerapan taknik brainstorming selama dua siklus adalah: a.) meningkatnya hasil keterampilan menulis siswa, yaitu pada siklus I nilai rata-rata 60 dari skor ideal 100, skor maksimum 75, skor minimum 45 berada pada kategori rendah. Meningkatnya pada siklus II nilai rata-rata menjadi 78,65 dari skor ideal 100, skor maksimum 95, skor minimum 70 berada pada kategori tinggi. b.) terjadinya peningkatan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan selama penelitian. Perubahan aktivitas siswa, seperti kahadiran siswa pada siklus I 2,96% menurun pada siklus II menjadi 2,90%. Siswa yang aktif mengerjakan LKS pada siklus I 74% menurun pada siklus II menjadi 2,90%. 


LISNAWATI , 2014 Improving Narrative Expository Writing Skills In The Seventh Grade Students of SMP Negeri 25 Makassar Through brainstorming technique . This study aims to improve the skills of narrative expository writing skills in class VII Junior High School 25 Makassar . This study was conducted as two cycles , and each cycle was carried out as many as four meetings . The results achieved after the implementation of the action through the application of taknik brainstorming for two cycles are : a. ) Increasing the students' writing skills outcomes , namely in the first cycle 60 the average value of the ideal score of 100 , a maximum score of 75 , a minimum score of 45 is at the low category . The increased in the second cycle the average value becomes 78.65 of the ideal score of 100 , a maximum score of 95 , a minimum score of 70 is at the high category . b . ) the increased activity of students in the learning process according to the results of observations made during the study . Changes in the activity of students , such as students in the first cycle kahadiran 2.96% decline in the second cycle to 2.90 % . Students who are actively working on worksheets in the first cycle 74 % decline in the second cycle to 2.90 % .



KATA KUNCI: Hasil belajar, teknik curah gagasan (brainstorming)



BAB I
PENDAHULUAN
A.                Latar Belakang
Berdasarkan Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP), standar kompetensi bahan kajian bahasa Indonesia diarahkan kepada penguasaan empat keterampilan berbahasa, yaitu: menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan ini menjadi faktor pendukung dalam menyampaikan pikiran, gagasan, dan pendapat baik secara lisan maupun tulisan, sesuai dengan konteks komunikasi yang harus dikuasai yang harus dikuasai oleh pemakai bahasa.
Keterampilan menulis merupakan kemampuan yang paling sulit untuk dikuasai siswa dibandingkan dengan keterampilan berbahasa yang lain. Salah satu realita konkret yang mendukung pernyataan tersebut adalah kondisi pembelajaran keterampilan menulis di kelas VII SMP Negeri 25 Makassar berdasarkan pengalaman guru peneliti dan hasil observasi terhadap keadaan pembelajaran menulis disekolah tersebut serta wawancara awal yang dilakukan dengan sejumlah guru bahasa Indonesia disekolah tersebut, diperoleh informasi bahwa motivasi dan kemempuan menulis, termasuk keterampilan menulis narasi baik narsi ekspositoris maupun sugestif siswa masih sangat rendah yang ditandai siswa masih merasa jenuh jika disuruh mengarang.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan  di atas, maka masalah dirumuskan sebagai berikut bagaimana peningkatan keterampilan menulis karangan narasi ekspositori melalui teknik brainstorming siswa kelas VII SMP Negeri 25 Makassa?
C.     Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas VII SMP Makassar melalui teknik brainstorming.
D.    Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah yaitu:
1.      Secara teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih rinci dan mendalam mengenai penerapan teknik brainstorming dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi ekspositori.
2.      Secara praktis
a.       Bagi sekolah, dapat digunakan sebagai bahan acuan atau teknik perbaikan kualitas belajar dan mengajar di kelas.
b.      Bagi siswa, penelitian ini dapat digunakan siswa sebagai cara untuk mengembangkan keterampilan menulis karangan narasi dan juga meningkatkan pemahaman siswa terhadap suatu pembelajaran.
c.       Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi guru dalam meningkatkan mutu pendidikan di kelasnya, yaitu dengan memilih teknik yang sesuai. Pemilihan teknik pembelajatran yang sesuai sehingga dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa khususnya bahasa indonesia. Dengan menggunakan teknik pembelajran yang menarik dan menyenangkan dapat membantu siswa lebih mudah untuk menerima pelajaran yang diberikan oleh guru.
d.      Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan informasi penelitian lain yang relevan dengan penelitian ini dan mampu menambah kualitas telaah-telaah ilmiah penelitian dalam pembelajaran menulis narasi.



BAB II
METODE PENELITIAN
A.                Pendekatan/jenis penelitian
Selain upaya mencari pembuktian dan solusi dari masalah yang diangkat dalam penelitian ini, peneliti telah menentukan dan merancang jenis penelitian dengan menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Arikunto, dkk. (2012: 3)
Penelitian tindakan kelas melalui empat tahap, yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
B.                 Rancangan Penelitian
Adapun prosedur penelitian tibdakan kelas ini direncanakan pada dua siklus. Siklus I yang berlangsung dalam tiga kali pertemuan dan siklus II berlangsung dua kali pertemuan. Siklus I dan siklus II masing-masing meliputi : perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan evaluasi, serta refleksi. PTK terdiri atas rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi.
C.                 Lokasi Penelitian
Penelitian ini berlokasi di SMP Negeri 25 Makassar.

D.                Subjek Penelitian
Adapun subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII dengan jumlah 33 orang yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 18 orang perempuan.
E.                 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam peneletian tindakan kelas ini ada dua yaitu teknik tes dan teknik nontes.
1.                  Teknik Tes
Penelitian mengumpulkan data dengan menggunakan tes ini berupa tugas merevisi ide yang telah mereka kumpulkan dan dijadiakn dalam bentuk karangan narasi ekspositori setelah itu siswa menjawab pertanyaan berkaitan denagn tulisan yang mereka buat. Tes ini dilakukan dua kali yakni pada siklus I dan siklus II. Dalam penelitian ini siswa melaksanakan tugas secara individu yakni setiap siswa menjawab pertanyaan pada lembar yang telah disediakan.
2.                  Teknik Nontes
Berikut ini dijelaskan tentang pedoman pengumpulan data nontes yaitu:
a.                   Observasi
Observasi dilakukan dengan cara mengamati seluruh aktivitas siswa dan guru saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan dengan cara bekerja sama dengan observasi lain, baik itu guru mata pelajaran yang bersangkutan maupun rekan dari peneliti. Observasi menggunakan lembar observasi yang sudah dibuat sebelumnya. Kegiatan ini dibuat oleh peneliti agar diperoleh datatentang keaktifan siswa selama proses pembelajaran menulis karangan narasi ekspositori melalui teknik brainstorming. Proses pengamatan ditujukan kepada perkembangan pemahaman siswa dengan pertanyaan-pertanyaan, pemahaman dan atau kemungkinan siswa berpartisipasi dalam pemecahan masalah.   
b.                  Wawancara
Wawancara dilakukan dengan melakukan tanya jawab kepada guru dan siswa. Artinya, dalam kegiatan wawancara ini pertanyaan hanya berasal dari pihak pewawancara, sedangkan responden hanya menjawab pertanyaan. Wawancara dilaksanakan peneliti setelah pembelajaran menulis dengan teknik brainstorming. Peneliti mewawancarai siswa untuk mengetahui kemampuan mengemukakan pendapat dari masalah yang diberikan. Wawancara dilakukan dengan menggunakan lembar wawancara yang telah disiapkan. Dari kegiatan wawancara itu, akan diperoleh data berupa informasi mengenai proses pembelajaran menulis narasi ekspositori dikelas tersebut.
c.                   Dokumentasi foto
Pengumpulan data dengan cara dokumentasi foto menggunakan alat yaitu kamera. Penggunaaan instrumen berupa foto ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran aktifitas atau peilaku siswa selama mengikuti proses pembelajaran dengan bantuan rekan peneliti untuk melakukan pemotretan. Data yang diperoleh melalui dokumentasi adalah bentuk dokumentasi gambar.  
F.                  Instrumen Penelitian
1.                  Materi dan bentuk tes
Soal tes yang digunakan pada penelitian ini adalah soal uraian.
2.                  Metode penyusunan perangkat tes
Langkah-langkah dalam menyusun perangkat tes adalah sebagai berikut;
a.                   Melakukan pembatasan materi yang diteskan
b.                  Menentukan tipe soal
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar bahasa Indonesia pada pembelajaran kontekstual tipe teknik pembelajaran brainstorming.
Peningkatan hasil belajar tidak hanya dilihat dari benar atau salah hasil perhitungan siswa dalam menyelesaikan soal tetapi kemampuan siswa dalam memahami soal, mengorganisasi data dan memilih informasi yang relevan, menyajikan masalah
G.                Teknik Analisis Data 
Data pada penelitian ini adalah data proses dan data hasil kemampuan pemahaman menulis dengan menggunakan teknik brainstorming siswa serta data yang diperoleh dari hasil observasi dan catatan lapangan. Data tersebut reduksi berdasarkan masalah yang diteliti, diikuti penyajian data, dan terakhir penyimpulan atau verifikasi. Tahap analisis itu diuraikan sebagai berikut:
1.    Menelaah data
Dalam proses menelaah data, penelitian melakukan pengumpulan data dari data informasi yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yeng telah dikumpulkan tersebut masih berupa data mentah yang diolah. Setelah dilakukan proses penyeleksian dan pemilihan data dari data mentah tersebut, data kemudian dikelompokkan berdasarkan pada tahap siklus.


2.    Reduksi data
Keseluruhan data yang terkumpul diseleksi dan diidentifikasi berdasarkan kelompoknya dan mengklasifikasi data sesuai dengan kebutuhan. Hasil perhitungan dari masing-masing siklus kenudian dibandingkan melalui perhitungan ini, akan diketahui presentase peningkatan pemahaman menulis narasi ekspositori dengan menggunakan teknik brainstorming. Penelitian ini dianggap berhasil apabiloa pemahaman isi menulis karangan narasi ekspositoris meningkat. Peningkatan kemampuan siswa ini ditunjukan dengan peningkatan nilai yang diperoleh siswa dari siklus I ke siklus II. Nilai yang diperoleh siswa pada siklus II lebih tinggi daripada nilai yang diperoleh siswa pada siklus I.
3.    Menyajikan data
Setelah dilakukan proses penelaan data dan reduksi data, maka kemudian dilakukan penyajian data. penyajian data dengan cara mengorganisasikan informasi yang telah direduksi. Informasi yang telah direduksi akan langsung disajikan sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan penarikan tindakan. Keseluruhan data dirangkum dan disajikan secara terpadu sesuai siklus yang direncanakan sehingga fokus pada pembelajaran. Akhir temuan penelitian disimpulkan dan dilakukan kegiatan pengujian temuan penelitian. Penerapan teknik pembelajaran brainstorming dalam upaya peningkatan kemampuan keterampilan menulis karangan narasi ekspositoris pada siswa kelas VII SMP Negeri 25 Makassar dikaitkan dengan ketuntasan belajar. Siswa yang mendapatkan nilai 65 ke atas maka pemahaman menulis narasi ekspositoris dengan menggunakan teknik pembelajaran brainstorming peneliti dapat berhasil efektif.     




BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
pada bab ini membahas tentang hasil penelitian yang menunjukkan peningkatan hasil belajar menulis karangan narasi ekspositoris pada siswa kelas VII SMP Negeri 25 Makassar setelah diterapkan pembelajaran dengan menggunakan teknik pembelajaran curah gagasan (brainstorming). Data hasil penelitian adalah data yang diperoleh dari tes hasil belajar siswa setelah pelaksanaan  tindakan siklus I dan siklus II dan hasil observasi selama pelaksanaan tindakan serta hasil angket respon siswa setiap akhir siklus.
Hasil dan pembahasan yang diperoleh dari dua siklus pelaksanaan penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
A.  Deskripsi Data Hasil Penelitian Siklus I
1.    Tahap perencanaan
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah:
a.       Membuat skenario pembelajaran berdasarkan teknik pembelajaran pelatihan kesadaran untuk pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga.
b.      Mempersiapkan lembar observasi untuk mencatat aktivitas dan perubahan tingkah laku siswa selama proses pembelajaran berlangsung pada pelaksanaan tindakan siklus I.
c.       Mempersiapkan angket respon siswa untuk mengetahui pendapat siswa terhadap tindakan yang dilakukan yang akan diberikan pada akhir siklus I.
d.      Mempersiapkan lembar kerja siswa (LKS) yang dikerjakan secara individu pada setiap pertemuan.
e.       Mempersiapkan alat evaluasi berupa soal berupa soal tes siklus I.
f.       Mempersiapkan lembar jawaban yang akan digunakan siswa untuk menjawab soal tes siklus I.
2.    Tahap pelaksanaan tindakan
Adapun pelaksanaan tindakan pada siklus I ini berlangsung selama empat kali pertemuan dengan lama waktu setiap pertemuan adalah dua jam pelajaran. Pertemuan I sampai pertemuan III didisi dengan kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan teknik pembelajaran curah gagasan (brainstorming) dan pertemuan IV diisi dengan pemberian tes siklus I, dengan pokok bahasan “keterampilan Menulis Karangan Narasi”. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Pertemuan I
Pada pertemuan pertama ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 25 September 2013 dengan materi yang akan dibahas adalah menjelaskan pengertian keterampilan menulis.
pada kegiatan awal, guru membuka pelajaran, memotivasi siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, mengecek kehaadiran siswa, menyampaikan judul materi pokok pembahasan, dan menjelaskan sambil memberikan motivasi belajar, mengingatkan kembali tentang materi dengan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-heri selanjutnya, pada kegiatan inti guru menyajikan informasi tentang materi yang akan diajarkan, guru memberikan permasalahan berupa LKS kepada siswa, guru membimbing pelatihan kepada siswa sampai benar-benar menguasai konsep yang dipelajari. Sebelum mengakhiri kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan/merangkum materi yang telah dibahas dan guru mengingatkan kepada siswa untuk mempelajari materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan II
pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 28 September 2013 dengan materi yang akan dibahas adalah menjelaskan tujuan keterampilan menulis dalam hal ini menulis karangan. Secara umum langkah-langkah kegiatan yang dilakukan pada pertemuan kedua hampir sama dengan kegiatan pertemuan sebelumnya, karena mengacu pada langkah-langkah kegiatan yang telah direncanakan pada RPP dengan penerapan teknik brainstorming. Hal-hal yang lebih khusus pada pertemuan kedua antara lain:
a.    Siswa mengingat kembali materi yang dibahas pada pertemuan I dan guru menyampaikan hasil LKS pertemuan lalu, guna memotivasi siswa untuk lanjut ke pembahasan berikutnya.
b.    Kegiatan pembelajaran mengacu pada RPP dan LKS.
Pertemuan III
Pertemuan ketiga ini dilaksanakan pada tanggal 2 Oktober 2013 dengan materi yang akan dibahas adalah menjelaskan menulis karangan narasi ekspositori.
Pertemuan III ini pada dasarnya hampir sama dengan pertemuan I dan II, hanya saja nilai dari tugas yang dikerjakan siswa masih berada pada kategori rendah, hal ini disebabkan karena mereka masih malu bertanya pada guru sehingga mempengaruhi nilai mereka, oleh karena itu guru, guru melakukan perbaikan berupa menjalin keakraban yang lebih pada siswa.
Pertemuan IV
Pada pertemuan IV ini dilakukan tes siklus I untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam belajar dengan penerapan teknik palatihan kesadaran yang dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 5 Oktober 2013 dengan alokasi waktu yang digunakan sama dengan pembelajaran biasanya yaitu selama dua jam pelajaran (2x45 menit).
3.    Tahap Observasi dan Evaluasi
Pada siklus I tercatat aktivitas siswa yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Aktivitas tersebut diperoleh dari lembar observasi yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 1.1  Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus I
No
Komponen yang Diamati
Siklus I
Persentase (%)
I
II
III
IV
1.
Siswa yang hadir pada saat proses pembelajaran berlangsung
32
33
33
T
E
S

S
I
K
L
U
S

I

2,96
2.
Siswa yang mendengarkan atau memperhatikan penjelasan guru pada saat proses pembelajarn berlangsung
28
27
27
64
3.
Siswa yang mengajukan pertanyaan kepada guru pada saat proses pembelajaran berlangsung
5
11
18
16,54
4.
Siswa yang menjawab pertanyaan, baik dari guru maupun dari siswa lain  pada saat proses pembelajaran berlangsung
10
13
16
23,48
5.
Siswa yang aktif mengerjakanj LKS
30
33
33
74
6.
Siswa yang melakukan kegiatan lain (ribut, bermain, tidur, dll) pada saat proses pembelajaran berlangsung
10
8
6
24
     
Berdasarkan tabel 1.1 di atas bahwa terdapat beberapa komponen yang diamati dalam mengobservasi aktivitas siswa pada siklus I diantaranya.
1.      Siswa yang hadir pada saat proses pembelajaran berlangsung di pertemuan I siklus I berjumlah 32 siswa, pertemuan II siklus I berjumlah 33 siswa, pertemuan III siklus I berjumlah 33 siswa dan persentase keseluruhannya adalah 2,96%.
2.      Siswa yang mendengarkan atau memperhatikan penjelasan guru pada saat proses pembelajaran berlangsung di pertemuan I siklus I berjumlah 29 siswa, pertemuan II siklus I berjumlah 30 siswa, pertemuan III siklus I berjumlah 31 siswa dan persentase keseluruhan adalah 64%.
3.      Siswa yang mengajukan pertanyaan kepada guru pada saat proses pembelajaran berlangsung dipertemuan I siklus I berjumlah 5 siswa, pertemuan II siklus I berjumlah 11 siswa, pertemuan III siklus I berjumlah 18 siswa dan persentase keseluruhannya adalah 16,54%.
4.      Siswa yang menjawab pertanyaan, baik dari guru maupun dari siswa lain pada saat proses pembelajaran berlangsung dipertemuan I siklus I berjumlah 10 siswa, pertemuan II siklus I berjumlah 13 siswa, pertemuan III siklus I berjumlah 16 siswa dan persentase keseluruhannya adalah 1,18%.
5.      Siswa yang aktif mengerjakan LKS di pertemuan I siklus I berjumlah 30 berjumlah 33 siswa dan persentase keseluruhannya adalah 2,96%.
6.      Siswa yang melakukan kegiatan lain (ribut, tidur, bermain, dll) pada saat proses pembelajaran berlangsung di pertemuan I siklus I berjumlah 10 siswa, pertemuan II siklus I berjumlah 8 siswa, pertemuan III siklus I berjumlah 6 siswa dan persentase keseluruhannya adalah 24%.

Tabel 1.2 Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I
NO.
Indikator/aspek yang diamati
Skor
1
2
3
4
5
I.
Prapembelajaran






1.      Memeriksa kesiapan siswa





2.      Melakukan kegiatan apersepsi




II.
Kegiatan inti pembelajaran






A.    Penguasaan materi pembelajaran
1.      Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
2.      Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan
3.      Menyampaikan materi dengan jelas sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik
4.      Mengaitkan materi dengan realitas


































B.     Pendekatan/strategi pembelajaran
1.      Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai
2.      Melaksanakan pembelajatan secara runtut
3.      Menguasai kelas
4.      Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual
5.      Melaksanakan pembelajaran yang memungkunkan tumbuhnya kebiasaan positif
6.      Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan

































C.     Pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran
1.      Menggunakan sumber/media pembelajaran secara efektif dan efesien
2.      Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media











D.    Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa
1.      Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
2.      Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon
3.      Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme dalam belajar



















E.     Penilaian proses dan hasil belajar
1.      Memantau kemajuan belajar selama proses.
2.      Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi











F.      Penggunaan bahasa
1.      Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik, dan benar
2.      Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai









III.
Penutup
1.    Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa
2.    Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai bahan remidi/pengayaan














  Keterangan:  1 = sangat tidak baik   2 = tidak baik   3 = cukup baik    4 = baik 
 5 = sangat baik
Selanjutnya respon siswa terhadap pembelajaran yang telah diterapkan pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut.
4.    Refleksi
1)   Umumnya siswa menunjukkan antusias belajar yang positif, seperti menaanggapi pertanyaan, keberanian mengajukan pertanyaan atau tanggapan pada guru, dan keinginan untuk menyelesikan LKS. Namun karena siswa belum terbiasa dengan tindakan yang diberikan maka kelas menjadi agak gaduh sehingga pengolahan kelas lebih ditekankan pada siklus II.
2)   Masih ada beberapa siswa yang sulit dalam menyelesaikan LKS berkomunikasi dengan teman kelompoknya. Untuk itu guru harus membingbing siswa tersebut.
3)   Dari hasil tes siklus I, masih terdapat beberapa siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM. Hal ini disebabkan karena dalam kegiatan pembelajaran selaman pertemuan sebelumnya, beberpa siswa tersebut kurang aktif dalam pembelajaran, tidak memperhatikan penjelasan, dan tidak hadir dalam beberapa pertemuan.
5.    Keputusan
Hasil belajar siswa pada siklus I belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu tuntas individu jika memperoleh skor rata-rata 65 ke atas, sehingga pelaksanaan tindakan masih dilanjutkan pada siklusn II dengan berbagai perbaikan berdasarkan pada refleksi pada siklus I.
B.  Deskripsi Data Hasil Penelitian
1.    Tahap Perencanaan
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah:
a.       Membuat skenario pembelajaran berdasarkan teknik pelatihan kesadaran untuk pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga. Dimana skenario pembelajaran ini sedikit berbeda dengan siklus I yakni penggunaan alat peraga lebih ditekankan untuk menghindari kegaduhan di kelas serta komunikasi antara guru dan siswa lebih lancar sehingga materi lebih mudah dipahami dan dapat meningkatkan hasil belajar yang diperoleh.
b.      Mempersiapkan lembar observasi untuk mencatat aktivitas dan perubahan tingkah laku siswa selama belajar mengajar berlangsung pada pelaksanaan tindakan siklus II.
c.       Mempersiapkan angket respon siswa untuk mengetahui pendapat siswa terhadap tindakan yang dilakukan,m yang akan diberikan pada siklus II.
d.      Mempersiapkan lembar kerja siswa (LKS) yang dikerjakan secara individu pada setiap pertemuan.
e.       Mempersiapkan alat evaluasi berupa soal tes siklusII.
f.       Mempersiapkan lembar jawaban yang akan digunakan siswa untuk menjawab soal tes siklus II.


2.    Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pertemuan I
pertemuan pertama pada siklus II ini dilaksanakan pada hari senin tanggal 7 Oktober 2013 dengan materi yang akan dibahas adalah menjelaskan dasar-dasar keterampilan menulis karangan narasi ekspositori. Secara umum, langkah-langkah kegiatan yang dilakukan pada siklus II hampir sama denagn kegiatan siklus sebslumnya, karena mengacu pada langkah-langkah kegiatan yang telah direncanakan pada RPP dengan penerapan teknik pelatihan kesadaran. Hal-hal yang lebih khusus pada siklus kedua ini adalah guru lebih sering mendatangi siswa yang selalu malu dan enggan bertanya ataupun menjawab pertanyaan.
Pertemuan II
Pertemuan kedua pada siklus II ini dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 12 Oktober 2013 dengan materi yang akan dibahas adalah cara efektif menulis karangan narasi.
Pada pertemuan kedua siklus II ini, motivasi dan minat siswa untuk belajar bahasa  Indonesia mulai meningkat. Hal ini ditandai dengan bertambahnya jumlah siswa yang aktif dalam mengajukan pertanyaan, semakin banyak siswa yang menjawab pertanyaan dan meningkatnya jumlah siswa yang mengerjakan Lembar Kegiatan Siswa (LKS). Hal ini menandakan bahwa siswa mulai mempunyai kesunngguhan dalam belajar bahasa Indonesia.
Pertemuan III
Memasuki pertemuan terakhir penelitian pada siklus II ini, terlihat bahwa proses belajar mengajar telah menemukan strategi yang tepat dan sesuai yang diharapkan. Setiap siswa terbiasa dengan kegiatan yang dilakukan di kelas dengan penerapan teknik pembelajaran pelatihan kesadaran.
Pada siklus Iiini, siswa sudah dapat mengerjakan soal-soal bahasa Indonesia dalam LKS secara individu. Selain itu terlihat keseriusan siswa dalam memperhatikan pelajaran dan mengerjakan soal-soal yang diberikan. Hasil belajar mereka dengan penerapan teknik pelatihan kesadaran meningkat dengan skor rata-rata 76,50. Secara umum dapat dikatakan bahwa seluruh kegiatan pada siklus II ini mengalami peningkatan dibanding pada siklus I. Hal ini terlihat pada kehadiran siswa meningkat, keseriusan siswa memperhatikan pelajaran, minat, sikap dan motivasi mereka juga meningkat.
3.    Tahap Observasi dan Evaluasi
Pada siklus II tercatat aktivitas siswa yang terjadi selam proses pembelajaran berlangsung. Aktivitas tersebut diperoleh dari lembar observasi yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus II
NO.
Komponen yang diamati
Siklus
Persentase (%)
I
II
III
IV
1.
Siswa yang hadir pada saat proses pembelajaran berlangsung
30
33
33
T
E
S


S
I
K
L
U
S

II
2,90
2.
Siswa yang mendengarkan atau memperhatikan penjelasan guru pada saat proses pembelajaran berlangsung
29
30
31
69,3
3.
Siswa yang mengajukan pertanyaan kepada guru pada saat proses pembelajaran berlangsung
9
11
18
20,54
4.
Siswa yang menjawab, baik dari guru maupun dari siswa lain pada saat proses pembelajaran berlangsung
11
13
15
1,18
5.
Siswa yang aktif mengerjakan LKS
30
33
33
2,90
6.
Siswa yang melakukan kegiatan (ribut, bermain, tidur, dll) pada saat proses sungpembelajaran berlang
4
4
2
0,30
    
 Berdasarkan  tabel 1.3 di atas bahwa terdapat beberapa komponen yang diamati dalam mengobservasi aktivitas siswa pada siklus II, diantaranya:
1.      Siswa yang hadir pada saat proses pembelajaran berlangsung di pertemuan I siklus II berjumlah berjumlah 30 siswa, pertemuan II siklus II berjumlah 33 siswa, pertemuan III siklus II berjumlah 33 siswa dan persentase keseluruhannya adalah 2,90%.
2.      Siswa yang mendengarkan atau memperhatikan penjelasan guru pada saat proses pembelajaran berlangsung di pertemuan I siklus II berjumah 28 siswa, pertemuan II siklus II berjumlah 27siswa, pertemuan III siklus II berjumlah 27 siswa dan persentase keseluruhannya adalah 69,3%.
3.      Siswa yang mengajukan pertanyaan kepada guru pada saat proses pembelajaran berlangsung dipertemuan I siklus II berjumlah 9 siswa, pertemuan II siklus II berjumlah 11 siswa, pertemuan III siklus II berjumlah 18 siswa dan persentase keseluruhanny  adalah 20,54%.
4.      Siswa yang menjawab pertanyaan, baik dari guru maupun dari siswa lain pada saat proses pembelajaran berlangsung dipertemuan I siklus II berjumlah 11 siswa, pertemuan II siklus II berjumlah 13 siswa, pertemuan III siklus II berjumlah 15 siswa dan persentase keseluruhannya adalah 1,18%.
5.      Siswa yang aktif mengerjakan LKS dipertemuan I siklus II berjumlah 20 siswa, pertemuan II sisklus II berjumlah 25 siswa, pertemuan III silus II berjumlah 25 siswa dan persentase keseluruhannya adalah 66%.
6.      Siswa yang melakukan keguatan lain (ribut, bermain, tidur, dll) pada saat pembelajaran berlangsung dipertemuan I siklus II berjumlah 4 siswa, pertemuan II siklus II berjumlah 4 siswa, pertemuan III siklus II berjumlah 2 siswa dan persentase keseluruhannya adalah 0,30%.
Tabel 2.4 Data Observasi Aktivitas Guru Siklus II
NO.
Indikator/aspek yang diamati
SKOR
1
2
3
4
5
I.
Prapembelajaran
1.      Memeriksa kesiapan siswa
2.      Melakukan kegiatan apersepsi





II.
Kegiatan Inti Pembelajaran
A.    Penguasaan materi pembelajaran
1.      Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
2.      Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan
3.      Menyampaikan materi dengan jelas sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik
4.      Mengaitkan materi dengan realitas
















B.   Pendekatan/strategi pembelajaran
1.      Melaksanakan pembelajaran sesuai dengankompetensi (tujuan) yang akan dicapai
2.      Melaksanakan pembeljaran secara runtut
3.      Menguasai kelas
4.      Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual
5.      Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif
6.      Melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan





















C.   Pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran
1.      Menggunakan sumber/media pembelajaran secara efektif dan efesien
2.      Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media










D.    Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa
1.      Menumbuhkan partisispasi aktif siswa dalam pembelajaran
2.      Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon
3.      Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar









E.     Penilaian proses dan hasil belajar
1.      Memantau kemajuan belajar selama proses pembelajaran
2.      Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
3.      Menggunakan bahasa lisan dan tulisan secar jelas, baik, dan benar
4.      Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai









III
Penutup
1.      Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa
2.      Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan  arahan,atau kegiatan, atau tugas sebagai bahan remidi/pengayaan








4.    Refleksi
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan keterampilan menulis karangan narasi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 25 Makassar meleui teknik brainstorming. Guru selaku peneliti tidak tterlepas dari perhatian dan perubahan sikap siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat pada lembar observasi yang dilakukan selama pelaksanaan tindakan. Kegiatan siswa pada siklus II ini, semangat dan perhatian siswa dalam proses pembelajaran meningkat.hal ini tampak dari perhatian siswa dalam memperhatikan materi dan siswa yang mengajukan pertanyaan. Pada saat guru memantau siswa dalam mempelajari materi pada umumnya aktif. Selain itu, siswa yang melakukan kegiatan yang tidak relevan dengan pembelajaran mengalami penurunan.
Berdasarkan hasil observasi yang mempengaruhi semangat belajar meningkat, yaitu: (1) guru memberikan penguatan dan memberikan motivasi pada siswa, (2) guru mengubah struktur dan variasi kelompok yaitu dengan memasukkan satu atau lebih tutor yang bisa membimbing teman kelompoknya agar setiap siswa mampu menulis karangan narasi ekspositoris serta tampil membacakan dengan baik di deoan umum, (3) guru menampilkan media yang menarik sesuai dengan konteks dan kebiasaan anak, (4) guru memberikan penilaian secara proporsional terhadap tugas yang dikerjakan oleh siswa.

C.  Pembahasan Hasil Penelititan
Untuk meningkatkan hasil belajar menulis karangan  narasi ekspositoris maka perlu diterapkan brainstorming pada siswa kelas VII SMP Negeri 25 Makassar.
Hasil analisis deskriktif menunjukkan bahwa hasil belajar bahasa Indonesia pada bahasan keterampilan menulis karangan narasi ekspositoris melalui penerapan teknik curah gagasan (brainstorming) diperoleh nilai rata-rata pada siklus I yaitu 60 dari skor ideal yang ingin dicapai yaitu 100. Siswa yang memperoleh ketuntasan belajar dari 33 siswa pada siklus I yaitu 11 siswa atau 53,8%. Dari segi ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal pada siklus I menunjukkan belum tuntas atau berada pada kategori sangat rendah. Sementara itu, hasil belajar bahasa indonesia pada pokok bahasan keterampilan menulis karangan narasi ekspositori yang diajarkan pada siklus II dengan menggunakan teknik curah gagasan (brainstorming) diperoleh nilai rata-rata pada siklus I sebesar 78,65 dari skor ideal yang ingin dicapai yaitu 100. Siswa yang memperoleh ketuntasan belajar dari 33 siswa yaitu 33 siswa atau 99,9%. Dari segi ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal pada siklus II menunjukan telah tuntas atau kategori sangat tinggi.
Pada siklus II terjadi peningkatan rata-rata hasil belajar yang diperoleh pada siklus I yaitu 60 dan meningkat pada siklus II yaitu 78,65. Ditinjau dari segi ketuntasan individu juga terjadi peningkatan pada siklu I berjumlah 11 siswa dan pada siklus II meningkat menjadi 33 siswa. Dengan demikian secara klasikal pada siklus II telah tuntas dibandingkan dengan siklus I.
Berdasarkan hasil penelitian dari data observasi dapat disimpulkan bahwa analisis kualitatif dari lembar observasi aktivitas siswa terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II yang dibedakan menjadi keaktifan sikap, keaktifan mental, dan keaktifan sosial dari pengamatan aktivitas siswa.  



BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A.  KESIMPULAN
Pembelajaran dengan penerapan teknik brainstorming dapat meningkatkan hasil belajar keterampilan menulis narasi ekspositoris pada Sisw Kelas VII SMP Negeri 25 Makassar. Hal ini ditunjukan dengan terjadinya peningkatan skor rata-rata hasil belajar dari siklus 60 dengan pencapaian ketuntasan belajar dari siklus I yaitu 53,8% dan meningkat pada siklus II menjadi 84,6% meningkat pada siklus II menjadi 99,9%. Demikian juga terjadinya peningkatan. Pembelajaran dengan teknik brainstorming sebahagian besar dari siswa yang menjadi subjek penelitian merespon secara positif pada siklus I 50% meningkat pada siklus II 92,3%.
Sesuai dari hasil penelitian dan data observasi siswa telah terjadi perubahan aktivitas atau sikap siswa saat penerapan teknik brainstorming dalam pembelajaran yang dilihat kehadiran siswa dari siklus I 2,96% menurun pada siklus II 2,90%, keaktifan dalam memperhatikan materi  yang dijelaskan oleh guru dari siklus I 16,54% meningkat pada siklus II 20,54%, siswa mengerjakan LKS dari siklus I 2,90% mendapatkan presentase yang sama pada siklus II 2,90%.

B.  SARAN
Hendaknya pendidik mampu menggunakan teknik sesuai dengan materi yang diajarkan, dan guru juga dituntut untuk dapat menerapkan teknik pembelajaran dengan benar.
Hendaknya orang tua memperhatikan pendidikan anaknya dan memberikan motivasi untuk belajar agar dapat meningkatkan prestasi anaknya sehingga apa yang diharapkan oleh orang tua dan guru dapat tercapai yakni keberkasilan siswa.
Hendaknya pemerintah lebih memperhatikan sekolah yang betul-betul membutuhkan bantuannya khususnya yang menyangkut tentang pengembangan profesionalisme guru.  
      






Tidak ada komentar:

Posting Komentar