Kamis, 29 Mei 2014

semangat yang tak kunjung padam

Ilmu adalah mutiara yang terpendam
Belajar itu tidak memandang usia, mau muda ataupun tua, dari ayunan sampai ke liang lahad ilmu itu harus tetap dicari dan dipelajari. Seperti halnya dengan wanita yang satu ini. Siti Hajar, itulah namanya  dia adalah seorang gadis yang berasal dari Sengkang Kab. Wajo. Hajar adalah panggilannya sehari-hari. Dia lahir di Pinrang pada tanggal 27 mei 1993 dari hasil pernikahan bapak Drs. Musa Dahlan, M.Pd. dan  ibu Hj. Khaerani Idris. Wanita yang merupakan anak pertama dari tiga bersaudara ini gemar menonton vidio korea dan dia sangat mengidolakan  salah satu aktor korea yaitu Lee Yoon Song yang merupakan salah satu tokoh dari film City Hunter. Wanita yang memiliki zodiak Gemini ini sangat doyan makan bakso dan pangsit hasil dari olahan mas Mono. hobinya membaca buku membuatnya bercita-cita untuk menjadi pengajar profesor.
Wanita yang lahir dari keluarga terdidik ini menyelesaikan pendidikan pertamanya di SDN 259 Teddaopu pada tahun 2005 dan melanjutkan pendidikan keduanya di SMP Negeri 2 Sengkang dan selesai pada tahun 2008. Dia kembali melanjutkan pendidikannya di SMA Negeri 2 Sengkang yang merupakan tempat ayahnya mengajar dan selesai tepat pada waktunya yaitu di tahun 2011.
Keinginanya untuk terus belajar sangat tinggi, terbukti dari usaha dia dalam menghadapi berbagai hambatan dalam melanjutkan pendidikan.  Di tahun 2011 dia mendaftar SNMPTN di Unhas dengan mengambil jurusan Farmasi dan Perikanan, tetapi Allah berkehendak lain. Apa yang dia inginkan bukanlah yang terbaik menurut sang mengetahui. Ayahnya yang merupakan alumni UNISMUH Makassar menyarankan kepada hajar untuk melanjutkan pendidikannya di kampus biru tersebut.
Menurut beliau UNISMUH Makassar atau biasa disebut kampus biru merupakan Universitas Swasta terbaik di Sulsel. Karena orang tua hajar meridhoinya menuntut ilmu di Unismuh Makassar jadi dia mengikuti pilihan orang tuanya dan mengambil jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia karena mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang istiwewa baginya untuk meraih gelar S.Pd., entah kebetulan atau apa, ayahnya seorang guru bahasa Indonesia dan ibunya ternyata waktu SMA memilih jurusan bahasa di Sekolahnya, jadi darah bahasa Indonesia memang sangat kental di keluarganya dan diturunkan kepadanya. Alasan lainnya karena memang dari SD kelas 1 sampai sekarang bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran favoritnya selain kimia dan biologi, ada daya tarik dan motifasi tersendiri saat mengikuti mata pelajaran tersebut, ujanya. 
Wanita yang tak kenal putus asa ini memiliki alasan mengapa dia memilih fakultas keguruan, karena dia dibesarkan di keluarga guru, ayahnya seorang guru, dan ayahnya pernah berpesan kelak jika dirinya tidak bisa menjadi seorang apoteker lebih baik menjadi guru karena semua manusia bisa cerdas dan lepas dari lembah kebodohan karena guru, seorang presiden dan profesor dapat menjadi seorang presiden dan profesor karena guru. Semua karena guru. Setelah mendengar itu hatinya tergerak dan ingin menjadi bagian dari pahlawan tanpa jasa si pemberantas kebodohan.
“Apa yang membuatmu berbeda mungkin akan menjadi kekuatan terbesarmu”. Itulah kata-kata yang selalu membuatnya semangat dalam menuntut ilmu. Cita-cita yang dia inginkan begitu tinggi sehingga Siti Hajar memiliki rancangan hidup kedepan yaitu Saat ini dia sedang  membangun diri untuk menjadi lebih baik di masa depan dengan cara banyak belajar untuk menghadapi persaingan yang akan sangat sengit di masa depan, siapa yang siap untuk hari depan dialah yang akan bertahan. Oleh karena itu dia berharap rencananya insya Allah setelah menyelesaikan S1, ikut pendaftaran CPNS dan harus lanjut ke-S2 sambil kerja jika lolos ujian CPNS, jika tidak dia tetap ingin melanjutkan S2 dan kalau otaknya masih sanggup lanjut S3 insya Allah, mengapa tidak? Katanya. Siti Hajar juga memiliki target meraih gelar doktor diusianya yang 30-35. Dia terinspirasi oleh tokoh Lee Yoon Song dalam drama korea City Hunter yang diperankan Lee Min Ho, Yoon Soong meraih gelar P.hd,. saat berusia 28 tahun dengan disertasi terbaik dan peraih gelar P.hd,. termuda di korea.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar